Wednesday, February 2, 2011

Dan Tanggal Dua, Hujan Pun Bersedih

Hari itu Hujan main lagi, dimana besok gosipnya adalah Hari Raya Imlek, dimana waktunya Hujan untuk bermain-main lagi ke bumi, walaupun seharusnya sudah waktunya Musim Panas yang bertandang di tanah ini. 
Dan hari itu, Hujan sedih... Mungkin hari itu Hujan dan Gerimis terakhir bertemu, merangkum segala kenangan yang tercipta setelah kurang dari seratus hari, memandikan segenap kota kembang ini bersama, bergenggaman tangan, dan mendadak ingat : Hai Hujan, ini waktuya kita berpisah loh! Baik-baik ya kamu di sana.. *sang Gerimis pun tersenyum, sambil menatap langit dan bangku taman tempat mereka berpijak. 

Akhirnya waktunya Hujan dianter pulang oleh Gerimis - sakit yang tertanam dalam kedua ingatannya karena Hujan dan Gerimis tau banget, mereka harus berpisah, mereka harus ninggalin semua kenangan manis yang mereka udah ciptakan bersama. Saat bagaimana melihat sang kaleidoskop hujan bersama, gimana saat melihat pemandangan Bandung nan indah disertai siluet-siluet cahaya lampu yang temaram, tak lupa dengan segala pertanda dari Tuhan yang seolah berkata "Gerimis dan Hujan itu berjodoh loh!"

"Dan Gerimis, saya boleh memeluk kamu kan buat terakhir kalinya?"
Gerimis hanya mengangguk pelan, tak sedikitpun menatap Sang Hujan, karena ia tau pasti, bila ia menatap sang Hujan, hanya Hujan lah yang ia pikirkan, ingin memeluk balik dan ngga pernah dilepasin lagi. Tapi kenyataannya, Gerimis tak sanggup, dan hanya membiarkan Hujan untuk memeluknya erat, kolaborasi manis antara pelukan pahit (karena tahu di kemudian hari, Sang Hujan akan hilang dan berubah jadi awan), bersama tetesan air mata perlahan Hujan dan Gerimis.

"Kita ketemu di mimpi ya... Karena di mimpi, saya dan kamu bisa satu.."

.penceritahujan.030211.somedaysomewhere.

1 comment:

  1. hari ini imlek...harinya ujan,,,kalo gak ujan gak berkah katanya..tapi ditempat saya kok gak ujan ya...??? hoho

    ReplyDelete